Perlu kita ketahui bahwa ada banyak ilmu yang harus kita kembangkan dan
kita pahami,yaitu ilmu dasar tentang pengetahuan ilmu agama, karena dasar-dasar ilmu itu sangat penting untuk menunjang ilmu pada
tingkat selanjutnya,
jika tidak maka
yang terjadi adalah kesasatan yang mendalam karena dangkalnya dasar ilmu
pengetahuan agama, sehingga mudah untuk menyesatkan orang lain dan menganggap
sesat atau bid’ah terhadap orang lain
Contoh yang sangat sederhana yaitu Orang muhaddisin
(orang yang ahli hadist )tidak ketemu dengan sufiyin (orang
yang ahli lilmu tasawuf) Karena yg dibahas orang muhaddisin adalah modelnya
hadis macam-macamhadist dho’if, maudlu, mursal, shahih dan
lain sebagainya
Sedangkan orang tasawuf atau
orang sufi yang dibahas adalah tentang tawadlu’ husnudzon, husnul
adab , tawasul dan lain sebagainya,
karena cenderung orang atau ulaa tasawuf gurunya atau yang mengajari adalah
para wali-wali alloh atau Nabi khirdir yang diberikan
kepada mereka
sehingga semua ilmu itu kalau dicari sanadnya sampai rosululloh saw tentu tidak ada, makanya kadang-kadang orang hadis menyatakan itu bid’ah, ini bid’ah, ini sesat dan lain sebagainya karena pandangan para
muhaddisin adalah murni dari hadist rosululloh saw, kalau tidak ada dari hadist
tentu mereka menganggap bahwa itu adalah mengada-ada, bid’ah, sesat dan lain
sebagainya
Dulu muhaddisin
mufassirin dan fuqoha jadi satu dan
tidak akan ketemu dengan sufiyin, karena para sufiyin sumbernya bukan sekedar
dari hadist rosululloh saw, tetapi berasal dari para wali-wali alloh, ajaran
nabi khidir yang menyebabkan sanadnya tidak akan ketemu bila dicari dan
ditelusuri melalui muhaddisin sampai pada rosululloh.
Imam syafi’I berkata orang harus pandai ilmu fiqih dan pandai ilmu
tasawuf , pandai fiqih saja hatinya menjadi keras tidak akan bisa menjadi orang
yang taqwalloh,
karena yang dibahas orang fiqih adalah ini haram, ini halal, ini sah, ini tidak sah, dan mereka tidak membahas ini diterima, tidak diterima .Orang
pandai tasauf saja
akan menjadi orang yang bodoh tidak mengerti ilmu agama ,
orang yang bodoh
tidak bisa jadi orang bagus, ilmu fiqih
mengarah kepada syariat, ilmu tasawuf mengarah kepada hakikat keduanya tidak bis a terpisahkan, syariat
tanpa hakikat bolong kosong , syariat tanpa hakikat batal ibarat dua gambar mata uang
yang tidak terpisahkan. Wallohu’alam.