Wednesday, July 8, 2015

Perbuatan orang jujur atau as-shidqu


saikh abu hasan assyadzili ketika mencari guru wali kutub namanya syaik abdussalam bin masis,   kemudian mendapat  petunjuk beliaulah gurunya, waktu itu beliau syaik sadzili masih muda, 

melewati perjalanan pada musim paceklik sehingga banyak orang mati dipinggir jalan karena dinegeri itu mengalami paceklik,krisis makanan, ekonomi pinggir jalan banyak orang mati banyak orang sakit melihat seperti itu mempunyai ucapan ya alloh seandainya saya mempunyai uang semua akan saya belikan roti untuk saya bagi kepada orang yang kelaparan, 

ini namanya ucapan,  jadi orang yang siddiq sama ucapan hati dan perbuatannya, 

inilah perbuatan orang jujur atau as-shidqu akhirnya ada suara gak ada rupa dipanggil hai ali ranselmu kamu buka ternyata penuh dengan uang logam dinar langsung semua dibelikan makanan tidak disimpan sedikitpun dan habis untuk dibelikan makanan untuk dibagikan bagi orang yang kelaparan di negeri itu, setelah itu ali bin abdulloh syaik abu hasan assadzili jumatan, 

setelah jumatan ditemui nabi haidir, engkau diangkat menjadi wali alloh dan rata-rata yang diangkat menjadi wali bukan karena banyak solatnya, banyak wiridannya , baca qur’annya semua yang diangkat oleh alloh karena dermanya lumannya, orang kaya banyak tahajjud, sholat dhuha, puasa, 

 tapi pelit bukan itu seharusnya ibadah bagi orang kaya tapi tasarrufkan hartamu pada orang lain itulah sejatinya ibadahnya orang kaya. Rosululloh dawuh  assakhihhu aljahulu ahabbu ilalloh minal abidil bahil orang bodoh tapi dermawan lebih disukai alloh dari pada orang ahli ibadah tapi pelit, jadi rata-rata yang diangkat jadi wali karena Dermawannya

syaik abdul qodir jailani berkata : ,,,maa wasoltu ilaa robbii  bikiyaami lailin wasiyaami nahaarin bal wasoltu ilaa robbia bilkaromi wattawaadhu’i wasalaamatis shodrii,,, 

 “ aku bisa sambung dengan alloh bukan karena sholat malamku bukan karena puasaku, tetapi aku sambung dengan tuhanku  karena karom( dermawan ), tawadhu dan selamtnya hati”

Al-karom (dermawan) setiap memberi pasti memuaskan tidak peduli jumlah yang diberikan dan tidak peduli siapa yang diberi                          


No comments:

Post a Comment